Jumat, 13 September 2013

KOMPRES



A.    Terapi Kompres Hangat
Merupakan tindakan dengan memberikan hangat yang bertujuan memenuhi kebutuhan rasa nyaman, mengurangi nyeri, mengurangi/mencegah terjadinya spasme otot, dan memberikan rasa hangat.

Alat dan bahan:
-          Botol berisi air panas (suhu 46-51,5 °) / air hangat
-          Thermometer air
-          Kain pembungkus
Dilakukan:
1)      Pada radang persendian;
2)      Pada kekejangan otot (spasmus);
3)      Bila perut kembung;
4)      Bila ada bengkak (abses) akibat pemberian suntikan;
5)      Bila pasien kedinginan (misalnya akibat narkose, iklim, atau ketegangan dan lain-lain);
6)      Pada bagian tubuh yang abses;
7)      Bila ada haematoom.
Cara kerja:
1)      Cuci tangan
2)      Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
3)      Isi botol dengan air panas
4)      Tutup botol yang telah diisi air panas kemudian dikeringkan
5)      Masukkan botol ke dalam kantong kain, atau bila menggunakan kain , masukkan kain pada air hangat lalu diperas,
6)      Tempelkan kain/botol yang sudah diperas pada daerah yang akan dikompres
7)      Angkat kain/botol setelah 20 menit, lalu isi lagi botol dan taruh pada daerah yang akan dikompres lagi
8)      Catat perubahan yang terjadi selama tindakan
9)      Cuci tangan
Sikap:
1)      Ramah dan hati-hati
2)      Sopan terhadap pasien
3)      komunikatif

B.     Terapi Kompres Dingin
Merupakan tindakan dengan memberikan dingin yang bertujuan memenuhi kebutuhan rasa nyaman, menurunkan suhu tubuh, mencegah edema, mengurangi rasa nyeri, dan mengontrol peredaran darah dengan meningkatkan vasokonstriksi.

Alat dan bahan:
-          Thermometer
-          Air dingin
-          Kain/kantung pelindung
-          Kantong es atau sejenisnya
Dilakukan pada :
-          Pasien dengan pendarahan hebat
-          Pasien yang suhu tubuhnya tinggi
-          Pasien yang kesakitan (misalnya sakit kepala yang berat)
-          dll
Cara kerja:
1)      Cuci tangan
2)      Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
3)      Ukur suhu tubuh
4)      Asupan air dingin pada kantong es atau bila menggunakan kain asupan kain pada air dingin lalu diperas
5)      Letakkan kain/kantong pada daerah yang akan dikompres seperti pada daerah axila, pada daerah yang sakit
6)      Catat perubahan yang terjadi selama tindakan
7)      Cuci tangan
Sikap:
4)      Ramah dan hati-hati
5)      Sopan terhadap pasien
6)      komunikatif

C.     Mengisi dan Memberikan Kirbat Es
Memberikan kompres dingin kepada pasien dengan menggunakan kirbat es yang telah diisi dengan potongan es.

Cara pemberian kirbat es:
a.       Kirbat es biasa
Persiapan alat:
-     Kirbat es dan sarungnya.
-     Perlak kecil dan alasnya.
-     Mangkok berisi potongan es secukupnya.
-     Satu sendok kecil garam untuk menjadikan es tahan lama.
-     Sebelum dimasukkan ke dalam kirbat, potongan es dicelupkan dulu ke dalam air untuk menghilangkan ujung-ujung yang runcing.
-     Masukkan potongan es ke dalam kirbat 2/3 bagian.
-     Kirbat es diberi sarung.
-     Udara dikeluarkan kemudian kirbat es ditutup.
-     Periksa apakah kirbat tidak bocok.
Pelaksanaan:
-  Perlak dan alasnya dipasang.
-  Kirbat es dipasang pada bagian yang memerlukan.
Perhatian:
-        Memasang kirbat es jangan sampai terbalik. Mulut kirbat harus tetap di atas.
-        Cincin karet pada penutup harus terpasang.
-        Bila pasien tampak cyanotis atau kedinginan , kirbat es harus di angkat.
-        Perhatikan kulit pasien apakah ada iritasi(kemerahan).
-       Pada penggunaan kirbat untuk penurunan suhu, setiap satu jam suhu pasien harus. dikontrol , bila suhu turun kirbat dapat dihentikan.
-       Bila tidak ada kirbat es, sebagai gantinya dapat menggunakan kantong plastic.

b.      Kirbat es leher
Memasang kirbat pada leher.

Pelaksanaan:
-       Perlak dan alasnya dipasang pada leher dan bahu pasien
-       Kirbat es dipasang dan diikat pada leher pasien
Hal yang diperhatikan:
-        Memasang kirbat es dengan penutupnya berada diluar.
-        Cincin karet pada penutup harus terpasang.
-        Bila pasien tampak cyanotis atau kedinginan , kirbat es harus di angkat.
-        Perhatikan kulit pasien apakah ada iritasi(kemerahan).
-        Kirbat es tidak boleh bocor

c.       Kirbat es gantung
Memasang kirbat es secara tidak langsung di atas tubuh pasien yang memerlukan.

Persiapan alat:
-  Kirbat es yang sudah diisi , dalam sarungnya
-  Lengkungan atau busur selimut
-  Tali khusus untuk kirbat es, kain atau handuk untuk menggantungkan kirbat es
-  Peniti secukupnya
Pelaksanaan:
1.      Lengkungan atau busur selimut dipasang.
2.      Kain atau handuk dipasang pada busur agar kendor, sehingga bagian tengah melegkung ke dalam dan hamper memyentuh perut atau kepala pasien
3.      Pada ujung-ujung handuk diberi peniti
4.      Kirbat es diletakkan di atas handuk atau kain tepat di atas bagian tubuh yang akan dikompres.
5.      Pasien diselimuti
Hal yang diperhatikan:
-  Kirbat es tidak boleh menekan atau menyentuh bagian tubuh pasien yang dikompres
-  Jika tidak ada busur selimut atau tali khusus untuk kirbat es sebagai penggantinya dapat dipakai tali-tali yang diikatkan pada sandaran tempat tidurbagian kaki dan kepala.
D.    Kompres Basah
Pengertian: memberikan kompres basah pada luka atau bagian badan yang memerlukan, agar selalu dalam keadaan basah.

Tujuan:
-          membersihkan luka
-          mengobati luka
-          mencegah kekeringan pada luka tertentu
Dilakukan pada:
-          luka yang kotor
-          pasien colostomy sebelum dilakukan tindakan operasi
Persiapan:
Persiapan alat:
-          kain kasa steril secukupnya dalam mangkok berisi cairan untuk kompres
-          pinset anatomi sekurang-kurangnya dua buah
-          kapas sublimat
-          kasa kering steril
-          gunting verband
-          plester
-          bengkok(nierbekken)
Persiapan pasien:
-          pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan.

Pelaksanaan:
1.      plester dan balutan luka dibuka.
2.      kain kasa yang kotor diangkat dengan pinset, lalu dimasukkan ke dalam bengkok.
3.      bersihkan daerah luka dengan kapas sublimar, dan lakukan ke satu arah dari dalam keluar. Selanjutnya kapas dibuang. Demikian dilakukan beberapa kali sampai luka bersih.
4.      Pinset yang kotor dimasukkan kedalam bengkok.
5.      Dengan pinset steril, ambil kain kasa steril yang telah dibasuhi dengan cairan obat, kemudian diperas dengandua pinset. Selanjutnya kasa dibentangkan, lalu diletakkan secukupnya di atas luka dan ditutup kasa kering, kemudian dibalut dengan plester.

Hal yang perlu diperhatikan:
1.      Setiap ada kelainan pada luka pasien harus dilaporkan pada penanggung jawab ruangan atau dokter yang berangkutan
2.      Jaga agar kompres selalu basah.
3.      Pemakaian kasa disesuaikan dengan besarnya luka.
4.      Untuk mempertahankan agar kasa tetap basah, dapat juga dilakukan dengan cara tetesan, yaitu cairan untuk kompres dimasukkan dalam botol infus , lalu dilakukan seperti pada pemasangan infus (tapi tanpa jarum). Ujungnya diletakkan sedemikian di atas kasa penutup luka, kemudian baru ditutup dengan pembalut. Tetesan diatur sesuai kebutuhan. Supaya tidak bergeser selang diletakkan dengan plester.