Selasa, 11 Juni 2013

JURNAL BELAJAR: PERKEMBANGAN AFEKTIF ANAK



JURNAL VII PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
PERKEMBANGAN AFEKTIF ANAK

·         Penyaji kelompok 7:
-          Anis Sulviana              (E1A 012 005)
-          Ni nyoman Trisna        (E1A 012 028)
-          Sumiati                        (E1A 012 053)

·         Daftar rujukan buku:
-          Sunarto, dkk. 2002. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.
-          Hartinah, Siti. 2011. Pengembangan Peserta Didik. Tegal: PT Refika Aditama.

Jurnal:
-          Ernawulan Syaodih, 2012, Perkembangan Peserta Didik Sekolah Dasar, 12:9.

Internet:
-           Juwilda, Perkembangan Afektif (PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK), www.juwilda.wordpress.com/2010/08/perkembangan-afektif-perkembangan-peserta-didik/ Diakses pada 01 April 2013 pukul 16.20 WITA.

·         Konsep-konsep penting dan hasil analisis kritis buku, jurnal, artikel menurut penyaji:
-          Perkembangan Afektif
Perkembangan aspek afektif atau perasaan berjalan konstan, kecuali pada masa remaja awal (13-14 tahun) dan remaja tengah (15-16 tahun). Pada masa remaja awal ditandai oleh rasa optimisme dan keceriaan dalam hidupnya, diselingi rasa bingung menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi dalam dirinya. Pada masa remaja tengah, rasa senang datang silih berganti dengan rasa duka, kegembiraan berganti dengan kesedihan, rasa akrab bertukar dengan kerenggangan dan permusuhan. Gejolak ini berakhir pada masa remaja akhir yaitu pada usia 18-21 tahun.

-          PERKEMBANGAN EMOSI
Emosi adalah pengalaman afektif yang disertai penyesuaian dari dalam diri individu tentang keadaan mental dan fisik dan berwujut suatu tingkah laku yang tampak.

-          Karakteristik Perkembangan Emosional
o   Cinta /kasih sayang
o   Gembira
o   Keamarahan dan permusuhan
o   Ketakutan dan kecemasan

-          CIRI-CIRI EMOSIONAL REMAJA BERUSIA (12-15) TAHUN
ü  Cenderung banyak murung dan tidak dapat diterka
ü  Bertingkah laku kasar untuk menutupi kekurangannya
ü  Ledakan-ledakan kemarahan yang mungkin terjadi
ü  Cenderung tidak toleran terhadap orang lain
ü  mulai mengamati orang tua dan guru mereka

-          CIRI-CIRI EMOSIONAL REMAJA USIA 15-18 TAHUN
§  “Pemberontakan” remaja merupakan ekspresi dari perubahan yang universal dari masa kanak-kanak ke dewasa.
§  Banyak remaja yang mengalami konflik dengan orang tua.
§  Siswa seringkali melamun, memikirkan masa depan mereka.

-          FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN EMOSI
§  Belajar dengan coba-coba untuk mengekspresikan emosinya
§  Belajar dengan cara meniru, mengamati hal-hal yang membangkitkan emosi orang lain
§  Belajar dengan cara mempersamakan diri
§  Belajar melalui pengkondisian
§  Pelatihan atau belajar di bawah bimbingan dan pengawasan, terbatas pada aspek reaksi

-          HUBUNGAN ANTARA EMOSI DAN TINGKAH LAKU SERTA PENGARUH EMOSI TERHADAP TINGKAH LAKU
Gangguan emosi dapat menjadi penyebab kesulitan berbicara. Hambatan-hambatan dalam berbicara tertentu telah ditemukan bahwa tidak disebabkan oleh kelainan dalam berbicara. Ketegangan emosional yang cukup lama mungkin menyebabkan seseorang gagap. Seorang gagap seringkali relatif dapat normal dalam berbicara, apabila mereka dalam keadaan rileks atau senang. Bila dia dihadapkan kepada situasi-situasi yang menyebabkan ia kebingungan, dapat terjadi ia akan menunjukkan ketidaknormalan dalam bicara.

-          PERBEDAAN INDIVIDUAL DALAM PERKEMBANGAN EMOSI
Perbedaan individual dalam perkembangan emosi disebabkan oleh keadaan fisik anak pada saat itu dan taraf kemampuan intelektualnya, dan sebagian lagi disebabkan oleh kondisi lingkungan. Anak yang sehat cenderung kurang emosional dibandingkan dengan anak yang kurang sehat. Anak-anak dari keluarga yg berstatus  soisal ekonomi rendah cenderung lebih mengembangkan rasa takut dan cemas dibandingkan dengan mereka yang berasal dari keluarga berstatus sosial ekonomi tinggi.

-          UPAYA PENGEMBANGAN EMOSI REMAJA DAN IMPLIKASINYA DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
ü  Sebagai seorang guru harus konsisten dlm pengelolaan kelas dan memperlakukan siswa seperti orang dewasa yang penuh tanggung jawab.
ü  Seorang guru diminta untuk berfungsi dan bersikap seperti pendengar yang simpatik.
ü  Seorang guru hendaknya mampu menjadi seorang motivator bagi siswanya sehingga siswa tersebut tidak putus asa.


·         Konsep-konsep penting dan hasil analisis kritis buku, jurnal, artikel menurut saya:
Sejak bayi lahir, emosinya berkembang secara bertahap melalui interaksi dengan orang tua mereka, dan juga dengan orang lain di lingkungan mereka. Bulan-bulan dan tahun-tahun pertama kehidupan anak adalah masa penting dan rentan dalam perkembangan emosional anak. Jika orang tua kurang menyadari pentingnya hubungan dan kualitas sikap mencintai selama ini, anak mungkin mengalami berbagai masalah dan gangguan emosi yang serius di masa depan. Sebaliknya, jika kebutuhan emosional anak terpenuhi secara seimbang di awal. Kehidupan, nanti ia akan berkembang menjadi individu yang bahagia dan diharapkan untuk mewujudkan potensinya secara optimal.

Salah satu penyebab emosi pada anak meliputi afektif, biasanya afektif secara awam juga disebut kasih sayang. Kasih sayang adalah perasaan kehangatan, rasa persahabatan dan simpati ditujukan pada orang lain. Biasanya anak-anak senang pada mereka yang juga menyukainya. Biasanya afektif juga ditujukan pada hewan atau benda. Hal ini terkadang terjadi sebagai pengganti kasih sayang terhadap orang lain. Ketika sebagian penting dalam pemenuhan kasih sayang kebutuhan adalah di masa kecil. Ketika kedua orang tua meninggal, kebutuhan afektif mungkin tidak terpenuhi. Kekurangan afektif juga terjadi, jika orang tua menolak anak.

Sebaliknya, anak-anak yang menolak orang tua mereka, apakah karena malu atau menganggap orang tua tidak mampu memenuhi kebutuhannya, juga dapat mengakibatkan kurangnya kasih sayang.
 Oleh karena itu, penolakan terhadap anak yang menyebabkan anak-orangtua hubungan menjadi tegang dan menghalangi orangtua untuk memberikan kasih sayang. Penelitian menunjukkan kurangnya kasih sayang pada masa bayi dan anak-anak bisa membahayakan perkembangan mereka. Biasanya bentuk gangguan tersebut berupa: Perkembangan fisik yang terlambat
-          Keterlambatan perkembangan motorik, seperti duduk, berdiri dan berjalan
-          Gagap atau tuna wicara
-          Kesulitan berkonsentrasi dan mudah terganggu
-          Sulit untuk belajar bagaimana membangun hubungan dengan orang lain
-          Mereka sering tampil agresif dan nakal
-          Kurangnya minat pada orang lain, menarik diri, egois dan menuntut.

Kurangnya kasih sayang memang bisa mengganggu penyesuaian dan perkembangan sosial anak, tapi itu tidak berarti bahwa kasih sayang yang berlebihan akan menjadi individu yang lebih baik memiliki kasih sayang terlalu banyak akan kesulitan mengalalami dalam penyesuaian. Kasih sayang terlalu banyak dari orang tua juga memiliki efek lain, bahwa anak-anak cenderung berkonsentrasi kasih sayang pada satu atau dua orang. Ini berbahaya karena anak akan merasa tidak aman dan cemas ketika orang itu tidak ada.

Manusia dalam hidupnya selalu mengalami perkembangan baik secara psikis maupun fisik. Perkembangan dalam arti yang sesungguhnya adalah perkembangan secara psikis. Sedangkan perkembangan secara fisik sering disebut dengan pertumbuhan.
Ada beberapa tahapan perkembangan manusia yang terjadi di dalam hidupnya. Diantaranya adalah perkembangan pada masa anak. Masa anak adalah masa di mana manusia sedang menggali potensi yang ada pada dirinya untuk mencapai kematangan pada saat dewasa nanti. Perkembangan kognitif (intelektual) dan perkembangan afektif (emosional) pada anak dan remaja dipengaruhi oleh banyak faktor. Baik itu faktor personal maupun faktor sosio kultural.
Pada masa anak inilah manusia mengalami masa sekolah. Dalam dunia pendidikan perkembangan emosi anak harus selalu diperhatikan oleh setiap guru, sehingga diharapkan guru bisa menilai sejauh mana kematangan dari setiap siswa didiknya.

·         Pertanyaan-pertanyaan yang muncul menurut saya:
-          Bagaimana caranya menyikapi emosi dari peserta didik yang masing-masingnya berbeda?
-          Bagaimanakah bila ada anak yang emosinya meledak-ledak, bagaimana cara membuat dia meredam emosinya itu?
-          Materinya kan tentang perkembangan afektif  peserta didik kenapa yang dibahas hanya tentang emosi?

·         Kesimpulan
-          Menurut penyaji
ü  Emosi adalah pengalaman afektif yang disertai penyesuaian dari dalam diri individu tentang keadaan mental dan fisik dan berwujud suatu tingkah laku yang tampak.
ü  Emosi juga adalah warna afektif yg kuat dan ditandai oleh perubahan-perubahan fisik.
ü  Beberapa kondisi emosional seperti cinta/kasih sayang, gembira, kemarahan dan permusuhan, ketakutan dan kecemasan.
ü  Metode belajar yg menunjang perkembangan emosional:
 Belajar dengan coba-coba, Belajar dengan cara meniru, Belajar dengan cara mempersamakan diri (learning by identification), Belajar melalui pengkondisian, Pelatihan atau belajar di bawah bimbingan dan pengawasan, terbatas pada aspek reaksi.

-          Menurut saya
*perkembangan afektif itu meliputi emosi yaitu perasaan perasaan yang bergejolak dalam diri anak. Sejak bayi lahir, emosinya berkembang secara bertahap melalui interaksi dengan orang tua mereka, dan juga dengan orang lain di lingkungan mereka.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar