JURNAL VIII
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
PERKEMBANGAN
MORAL DAN AGAMA ANAK
·
Penyaji kelompok
8:
-
Ari Rahmawati
E1A012007
-
I Gde Suryawan E1A012012
-
Rinna Lestari E1A012038
·
Daftar rujukan:
o
Buku
Hartinah, Siti. 2011. Pengembangan Peserta Didik.
Tegal: PT Refika Aditama.
Sunarto, dkk. 2002. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta:
PT Asdi Mahasatya.
o
Jurnal
Arif, Yuni Sufyanti. 2009. Pertumbuhan Dan
Perkembangan Anak. Airlangga: Universitas Airlangga.
o
Internet
KBBI. 2012. Arti
Kata Tumbuh Menurut KBBI. (diakses darihttp://bahasa.kemdiknas. go.id/ kbbi/index.php pada hari
Senin, 4 April
2013 pukul 20.10
WITA).
·
Konsep-konsep
penting dan hasil analisis kritis buku, jurnal, artikelmenurut penyaji :
o
APA
ITU MORAL?
-
Istilah moral berasal dari kata Latin
"mos" (Moris), yang berarti adat istiadat, kebiasaan,
peraturan/nilai-nilai atau tata cara kehidupan.
-
Moral adalah ajaran tentang baik buruk perbuatan dan
kelakukan, akhlak, kewajiban dan sebagiannya (Purwadarminto, 1957:57).
o
Perkembangan
Moral
Anak-anak
ketika dilahirkan tidak memiliki moral (imoral). Tetapi dalam dirinya terdapat
potensi yang siap untuk dikembangkan. Karena itu, melalui pengalamannya
berinteraksi dengan orang lain (dengan orang tua, saudara dan teman sebaya),
anak belajar memahami tentang perilaku mana yang baik, yang boleh dikerjakan
dan tingkah laku mana yang buruk, yang tidak boleh dikerjakan.
o
Michael
meringkaskan lima perubahan dasar dalam moral yang harus dilakukan oleh remaja
(Hurlock) sebagai berikut:
ü Pandangan moral
individu makin lama makin menjadi lebih abstrak.
ü Keyakinan moral
lebih terpusat pada apa yangbenar dan kurang pada apa yang salah. Keadilan
muncul sebagai kekuatan moral yang dominan.
ü Penialaian moral
menjadi semakin kognitif. Hal ini
mendorong remaja lebih berani mengambil keputusan terhadap pelbagai masalah
moral yang dihadapinya.
ü Penilaian moral
menjadi kurang egosentris.
ü Penilaian moral
secara psikologis menjadi lebih mahal dalam arti bahwa penilaian moral merupakan
bahan emosi dan menimbulkan ketegangan emosi.
o
Hal
Penting Dalam Teori Perkembangan Moral
Hal
penting lain dari teori perkembangan moral Kohlberg adalah orientasinya untuk
mengungkapkan moral yang hanya ada dalam pikiran dan yang dibedakan dengan
tingkah laku moral dalam arti perbuatan nyata. Semakin tinggi tahap
perkembangan moral sesorang, akan semakin terlihat moralitas yang lebih mantap
dan bertanggung jawabdari perbuatan-perbuatannya.
o
Perkembangan
Agama Pada Peserta Didik
Agama,
seperti yang kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, terdiri atas suatu
sistem tentang keyakinan-keyakinan, sikap-sikap dan praktek-praktek yang kita
anut, pada umumnya berpusat sekitar pemujaan.
o
Pengertian
Agama dibagi menjadi dua, yaitu:
-
Dari
sudut pandangan individu yang beragama, agama adalah sesuatu yang menjadi
urusan terakhir baginya.
-
Dari
sudut pandangan social, seseorang berusaha melalui agamanya untuk memasuki
hubungan-hubungan bermakna dengan orang lain,
o
Implementasi
dalam kehidupan sehari-hari mengenai perkembangan moral dan agama
-
Personil
sekolah sama-sama mempunyai kepedulian terhadap program pendidikan atau
penanaman nilai-nilai moral dan agama.
-
Guru
menyisipkan nilai moral dan agama kedalam mata pelajaran, sehingga peserta
didik memiliki apresiasi yang positif terhadap nilai-nilai moral dan agama.
-
Sekolah
menyediakan sarana ibadah sebagai laborataorium rohaniah yang cukup memadai,
serta memfungsikannya secara maksimal.
-
Menyelenggarakan
kegiatan ekstrakurikuler kerohanian dan pendidikan moral
·
Konsep-konsep
penting dan hasil analisis kritis buku, jurnal, artikel menurut saya:
Didalam kehidupan bermasyarakat arti nilai sebuah moral
sangat penting. Dalam hal ini orang dapat dikatakan bermoral apabila dalam
menjalani kehidupan Hurlock, istilah moral berasal dari kata latin mos(moris),
yang berarti adapt istiadat, kebiasaan, peraturan/nilai-nilai atau tata
cara kehidupan. Sedangkan moralitas merupakan kemauan untuk menerima dan
melakukan peraturan, nilai- nilai atau prinsip-prinsip moral (Yusuf,2002).
Konsep moral sudah dapat dibentuk sejak masa kanak-kanak yaitu lebihkurang awal
dari usia 2 tahun. Meskipun sudah dipelajari sejak kecil, namun setelah dewasa
manusia tetap berhadapan dengan masalah-masalah moral dan meningkatkan konsep
moralnya dalam berhubungan dengan orang lain. Bahwa perkembangan moral seorang
anak sejalan dengan perkembangan kognitifnya.Dengan makin bertambahnya tingkat
pengertian anak, makin banyak pula nilai-nilai moral. Menurut Hurlock (dalam
Sianawati,dkk 1992) meskipun perkembangan anak melewati pentahapan yang tetap,
namun usia anak dalam mencapai tahapan tertentu berbeda menurut tingkat
perkembangan kognitif mereka.
Pola asuh adalah perlakuaan orang tua dalam rangka memenuhi
kebutuhan, memberi perlindungan, dan mendidik anak dalam kehidupan seharihari
(Meichati,1978). Menurut Gunarsa (1989) keluarga merupakan lingkungan kehidupan
yang dikenal anak untuk pertama kalinya, dan untuk seterusnya anak banyak
belajar didalam kehidupan keluarga. Karena itu peranan orang tua dianggap paling
besar pengaruhnya terhadap perkembangaan moral seorang anak. Dalam hal ini
dapat dilihat perbedaan perkembangan moral anak ditinjau dari persepsi pola
asuh, yaitu: Pada orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis, Anak
yang duduk di TK mulai memperlihatkan keinginan untuk menjadi “anak baik” dan
menunjukkan kesetiaan/loyalitas terhadap orang-orang tertentu. Ia sedang
memasuki suatu tahap penting perkembangan moral, yang oleh ahli teori Lawrence
Kohlberg disebut sebagai tahap “norma-norma interpersonal”. Anak mulai
menginternalisir moral-moral sebagaimana yang orang dewasa tunjukan. Selama
lima tahun pertama hidupnya, ia telah mengamati bagaimana cara hidup orang
dewasa menangani berbagai situasi.
Menurut Hurlock
(1993), perkembangan moral anak yang sesungguhnya dapat dilihat dari dua aspek
yaitu perkembangan konsep moral dan perkembangan prilaku moral. Perkembangan
konsep moral, seperti yang dijelaskan oleh Piaget dan Kohlberg, tidak menjamin
timbulnya tingkah laku moral, karena tingkah laku moral tidak hanya semata-mata
dipengaruhi oleh pengetahuan tentang konsep moral, tetapi juga ditentukan oleh
banyak faktor seperti tuntutan sosial, konsep diri anak, dan sebagainya. Salah
satu faktor yang penting dalam menentukan prilaku moral anak adalah adanya self
regulation (pengaturan diri) yaitu kemampuan mengontrol perilaku perilaku
sendiri tanpa harus diawasi atau diingatkan oleh orang lain. Dengan adanya
pengaturan ini, anak akan mampu menunjukan atau menahan perilaku tertentu
secara tepat sesuai dengan kondisi yang dihadapinya.
Pendidikan Agama Dasar Pembentukan
Pribadi Anak
Dalam suatu pendidikan jangan hanya dituangkan pengetahuan
semata-mata kepada anak didik, tetapi harus juga diperfiatikan pembinaan moral,
sikap dan tingkah laku. Oleh karena itu, dalam setiap pendidikan pengetahuan
harus ada pendidikan moral dan pembinaan kepribadian yang sehat. Dasar dan
tujuan pendidikan moral biasanya ditentukan oleh pandangan hidup dari lembaga
pendidikan itu sendiri, sertajuga harus sesuai dengan dasar dan tujuan negara.
Kalau negara itu berdasarkan Demokrasi, maka pendidikan yang dilakukan terhadap
anak-anakjuga bertujuan membinajiwa demokrasi. Begitu juga halnya kalau negara
itu berdasarkan Otokratis, Ketuhanan.
Karena negara kita berdasarkan Pancasila, maka pendidikan
harus bertujuan mempersiapkan anak didik untuk dapat menerima Pancasila dan
menjadikan Pancasila sebagai dasar hidupnya. Untuk itu, pendidikan di sekolah
harus ditujukan pada anak didik kesadaran-kesadaran sebagai berikut. a.
Kepercayaan dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; b. Sikap dan tindakan harus
sopan-santun dan berkeprimanusiaan; c. Rasa cinta terhadap bangsa dan Tanah
Air; d. Menumbuhkanjiwa Demokratis; dan e. Rasa keadilan, kejujuran, kebenaran
dan menolong orang lain.
·
Pertanyaan-pertanyaan
yang muncul menurut saya:
-
Sebenarnya
moral yang baik itu seperti apa?
-
Menurut
anda apakah efektif imtaq yang dilaksanakan setiap jumat untuk siswa di sekolah
dalam mengembangkan agama? Padahal banyak juga yang tidak memperhatikan ketika imtaq sedang berlangsung.
·
Kesimpulan:
-
Menurut
penyaji
ü Seseorang dapat
dikatakan bermoral, apabila tingkah laku orang tersebut sesuai dengan
nilai-nilai moral yang dijunjung tinggi oleh kelompok sosialnya.
ü agama berperan
penting dalam kehidupan. Minat pada agama antara lain tampak dengan dengan
membahas masalah agama, mengikuti pelajaran-pelajaran agama di sekolah dan
perguruan tinggi, mengunjungi tempat ibadah dan mengikuti berbagai upacara
agama.
ü Sejalan dengan
perkembangan kesadaran moralitas, perkembangan penghayatan keagamaan yang erat
hubungannya dengan perkembangan intelektual disamping emosion
-
Menurut
saya
moral dan agama bisa dianggap sama karena memiliki
aturan-aturan atau larangan yang tidak boleh dilanggar. Moral dan agama saling
mempengaruhi satu sama lain, karena apabila secara religious baik berarti
moralnya juga baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar