Minggu, 07 Juli 2013

Jurnal Belajar: Implikasi Pertumbuhan dan Perkembangan Individu Terhadap Proses Pendidikan



JURNAL XIV PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
IMPLIKASI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN INDIVIDU TERHADAP PROSES PENDIDIKAN

·         Penyaji kelompok 14:
1. Denda Nita Rahmatin (E1A010006)
2. Yulida Qurrata Aini (E1A012062)

·         Daftar rujukan:
-          Sunarto, dkk. 2002. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.

·         Konsep-konsep penting dan hasil analisis kritis buku, jurnal, artikelmenurut penyaji :
-          Konsep Dasar Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan
  Pertumbuhan adalah perubahan kuantitatif, yaitu peningkatan ukuran dan struktur.
Perkembangan
Perkembangan digunakan untuk perubahan-perubahan kualitatif mengenai aspek psikis atau rohani dan aspek sosial.

IMPLIKASI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN INDIVIDU TERHADAP PROSES PENDIDIKAN
-          Pertumbuhan Fisik Individu
Karakteristik :
1. Umum: Berkembangnya organ dan kelenjar, perubahan emosi.
2. Wanita: Menstruasi, timbulnya jerawat, lekuk tubuh
3. Pria: Mimpi basah, suara parau, pertumbuhan tinggi yang cepat

Faktor – faktor yang mempengaruhi :
1. Pengaruh Keluarga
2. Pengaruh Gizi
3. Gangguan Emosional
4. Jenis Kelamin
5. Status Sosial Ekonomi
6. Kesehatan
7. Pengaruh Bentuk Tubuh

Implikasi Pertumbuhan Fisik Dalam Pendidikan
    Pertumbuhan dan perkembangan sistem syaraf: meningkatnya kecerdasan dan berubahnya tingkah laku .
    .Pertumbuhan otot  : meningkat kualitasnya dari masa ke masa.
    Perubahan struktur jasmani : Perubahan sikap dan perilaku terhadap orang lain.
-          Perkembangan Intelek Peserta Didik
Perkembangan Intelektual/kognitif adalah proses yang didalamnya melibatkan proses memperoleh, menyusun, menggunakan pengetahuan, serta keguatan mental seperti berpikir, mengamati, mengingat, menganalisis, mengevaluasi, memecahkan persoalan dengan berinteraksi dengan lingkungan.

Hubungan Antara Intelek Dengan Tingkah Laku
Kemampuan berpikir abstrak menunjukkan perhatian seseorang pada kejadian dan peristiwa yang tidak konkrit, seperti pilihan pekerjaan, corak hidup bermasyarakat, pilihan pasangan hidup yang sebenarnya masih jauh di depannya, dan lain-lain. Bagi remaja, corak perilaku pribadinya di hari depan dan corak tingkah lakunya sekarang akan berbeda. Kemampuan abstraksi akan berperan dalam perkembangan kepribadiannya.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Intelek
1. Faktor Hereditas
 2. Faktor Lingkungan :
 a. Keluarga
 b. Sekolah

Implikasi Perkembangan Intelek terhadap pendidikan
Implikasi terkait dengan : strategi

-          Perkembangan Bakat Khusus Peserta Didik Remaja (usia sekolah menengah)
1. Pengertian Bakat
            Sifat yang dianggap sebagai kemampuan individu untuk menerima latihan / respon seperti bahasa, musik, dll.
2. Hubungan Bakat dan Prestasi
            Dengan adanya bakat, seseorang dapat mencapai prestasi dalam bidang tertentu. Akan tetapi diperlukan latihan, pengetahuan, pengalaman, dan dorongan atau motivasi agar bakat itu dapat terwujud.

Faktor  Yang Mempengaruhi Perkembangan  Bakat
Anak itu sendiri   : misal, anak kurang berminat, kurang termotivasi, mempunyai, hambatan pribadi.
Lingkungan anak  : orang tua kurang mampu menyediakan sarana dan kesempatan.

a.       Pengertian anak berbakat
      Adalah anak yang mempunyai potensi unggul di atas potensi yang dimiliki oleh anak-anak normal.
b. Karakteristik anak berbakat
      faktor pengaruh diantaranya : pertumbuhan dan perkembangan, budaya, agama. Untuk mengenali karakteristik bisa di lihat dari beberapa segi:
1. Potensi
2. Cara menghadapi masalah
3. Prestasi

Implikasi Pengembangan Bakat Khusus Remaja terhadap Penyelenggaraan Pendidikan.
Dalam suasana yang aman secara psikologis, anak akan merasa nyaman untuk mengungkapkan dan mengekspresikan bakatnya. Pendidikan hendaknya berfungsi sebagai media pangembangan dan pembinaan bakat anak. Pengenalan bakat dan upaya pengembangannya membantu remaja untuk menentukan pilihan yang tepat dan menyaiapkan dirinya untuk mencapai tujuan dan karier kehidupannya.

-          Perkembangan Hubungan Sosial Peserta Didik Usia Sekolah Menengah (Remaja)
Kehidupan anak pada dasarnya merupakan kemampuan berhubungan dan berinteraksi dengan lingkungan sosial budayanya.
Karakteristik :
v  Mulai memperhatikan nilai dan norma pergaulan
v  Memahami nilai dan norma pergaulan
v  Pergaulan berkelompok

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial
§  Faktor Keluarga
§  Kematangan
§  Status Sosial Ekonomi
§  Pendidikan
§  Kapasitas Mental : Emosi dan Intelegensi

Implikasi perkembangan sosial remaja dalam penyelenggaraan pendidikan
Remaja dalam mencari dan ingin menentukan jati dirinya memiliki sikap yang terlalu tinggi dalam menilai dirinya sendiri. Mereka belum benar-benar memahami tentang norma-norma sosial yang berlaku di dalam kehidupan masyarakat. Sehingga akan menimbulkan hubungan sosial yang kurang serasi.

-          Perkembangan Moral dan Spiritual  Individu Terhadap Pendidikan
1.      Moral
v  Purwadarminto, 1957:957 : Perkembangan moral adalah ajaran tentang baik buruk perbuatan dan kelakuan, akhlak, kewajiban.
v  Sunarto dan Hartono : moral adalah kendali dalam bertungkah laku
2.      Perkembangan spiritural
ü  Spiritualitas adalah kesadaran tentang diri, dan kesadaran individu tentang asal, tujuan, dan nasib.
ü  Agama adalah kebenaran mutlak dari kehidupan yang memiliki manifestasi fisik di atas dunia.
ü  Agama memiliki kesaksian iman, komonitas, dan kode etik. Dengan kata lain spiritualitas memberikan jawaban siapa dan apa seseorang itu, sedangkan agama memberikan jawaban apa yang harus dikerjakan seseorang.

Implikasi Nilai dan Moral  dalam penyelenggaraan pendidikan
Para remaja sering bersikap kritis, menentang nilai-nilai dan dasar hidup orang tua dan orang dewasa lainnya. Akan tetapi mereka tetap menginginkan suatu sistem nilai yang akan menjadi pegangan dan petunjuk bagi perilaku mereka. Untuk remaja, moral merupakan suatu kebutuhan untuk menumbuhkan identitas dirinya menuju kepribadian yang matang dan menghindarkan diri dari konflik yang sering terjadi. Nilai agama juga perlu mendapat perhatian, karena agama juga mengajarkan tingkah laku yang baik dan buruk.

·         Konsep-konsep penting dan hasil analisis kritis buku, jurnal, artikel menurut saya:
IMPLIKASI KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH MENENGAH
1. Karakteristik Perkembangan Fisik dan Perilaku Psikomotorik 
Perkembangan psikomotorik saat pada masa remaja menunjukan gerakan-gerakan yang canggung dan kurang terkoordinasikan. Pada masa ini terjadi perbedaan perkembangan psikomotor antara perkembangan remaja putrid dan remaja putra. Perbedaan proporsi laju pertumbuhan antara berat badan dengan tinggi badan sering menimbulkan ekses psikoloogis seperti si tiang listrik bagi yang terlalu tinggi,dan lain-lain akibatnya keadaan remaja tersebut dapat menimbulkan penolakan diri. Dengan memperhatikan perkembangan fisik anak usia sekolah menengah, pendidikan seyogianya menerapkan suatu model pendidikan yang memisahkan antara pria dan wanita pada saat menjelaskan tentang perkembangan anatomi dan fisiologi. Pendidikan jenis kelamin (lebih dikenal dengan pendidikan seks) hendaknya diberikan secara bijaksana, supaya anak mengenal lebih jauh tentang segala hal yang berkaitan dengan seks.
 2. Karakteristik Perkembangan Bahasa dan Perilaku Kognitif 
Dalam hal ini perkembangan kognitif, siswa skolah umum telah mampu mengoperasikan kaidah-kaidah logika formal, sprti asosiasi, diferensiasi, komparasi dan hubungan sebab akibat meskipun masih brsifat abstrak dan relatif terbatas. Kecakapan intelektual umum menjalani laju perkembangan terpesat. Kecakapan-kecakapan menunjukan kecenderungan arah perkembangan yang lebih jelas. Perkembangan bahasa dan perilaku kognitif remaja ini membawa implikasi terhadap pendidikan di sekolah. Guru hendaknya menerapkan pendekatan pembelajaran yang memperhatikan perbedaan individual siswa skolah menengah. Guru juga dapat mengembangkan model pembelajaran yang memberi peluang bagi siswa unggul memberikan imbas terhadap siswa yang lambat.

3. Karakteristik Perilaku Sosial, Moralitas dan Keagamaan
Perilaku sosial siswa sekolah menegah adalah adanya kecenderungan ambivalensi keinginan menyendiri dengan keinginan untuk bergaul dengan banyak teman. Siswa sekolah menengah memiliki ketergantungan yang kuat kepada kelompok sebaya disertai dengan komformitas yang tinggi, Hal ni dapat menimbulkan jenakalan remaja bersama gang kelompoknya. Usia remaja adalah usia yang kritis untuk menguji kaidah-kaidah, niali etika dan norma dengan kenyataan yang terjadi di dalam kehidupan sehari hari orang dewasa. Perkembangan ini seiringan dengan perkembangan cara berfikir dan sikap usia sekolah menengah yang memasuki masa kritis. Sedangkan aspek keagamaan, anak usia sekolah menengah memasuki masa kritis dan skeptis. Pengahayatan kehidupan keagamaan sehari-hari dilakukan mungkin atas pertimbangan adannya semacam tuntutan yang memaksa dari luar dirinya. Implikasi dari perkembangan perilaku sosial, moral, dan keagamaan anak usia sekolah menengah adalah pendidikan hendaknya dilaksanakan dalam bentuk kelompok-kelompok belajar, atau perkumpulan remaja yang positif. Sekolah hendaknya menciptakan suasana dan menyediakan fasilitas yang memungkinkan terbentuknya kelompok-kelompok remaja yang mempunyai tujuan dan program-program kegiatan yang positif brdsarkan minat siswa.

 4. Karakteristik Perilaku Afektif, Kognitif dan Kepribadian
Memasuki usia sekolah menengah, mulai menunjukan kecenderungan-kecenderungannya. Reaksi dan ekspresi emosinya masih labil dan belum terkendali, dan sering berubah dengan cepat. Kecenderungan minat dan piihan-pilihan karier sudah relative lebih jelas. Masa wsia sekolah menengah ini merupakan masa krisis identitas. Sekiranya kondisi psikososialnya menunjang maka akan tampak identitas yang positif, sebaliknya bila tidak menunjang akan tampak identitas yang negatif. Ambivalensi penerapan nilai dalam berbagai tataran masyarakat dengan disekolah akan menambah kebingungan anak remaja. Oleh karena itu, guru hendaknya memberikan peluang bagi anak usia sekolah menengah untuk belajar bertanggung jawab.

·         Pertanyaan-pertanyaan yang muncul menurut saya:
-          Berikan contoh nyata dalam implikasi perkembangan dan pertumbuhan dalam pendidikan!

·         Kesimpulan:
-          Menurut penyaji
Dalam penyelenggaraan pendidikan perlu diperhatikan sarana dan prasarana. Disamping itu perkembangan emosi peserta didik sangat erat kaitannya dengan faktor-faktor tertentu. Sekolah merupakan titik tolak dasar untuk pengembangan hubungan sosial peserta didik, para peserta didik juga harus bisa saling menghargai antara yang satu dengan lainnya dan sekolah sebaiknya memberikan pola pengajaran yang demokratis kepada para peserta didik. Kita sebagai individu yang sedang tumbuh dan berkembang, maka dari itu proses pertumbuhan dan perkembangan peserta didik sangat di pengaruhi oleh adanya interaksi antara dua faktor yang sama-sama berperan penting.


-          Menurut saya
ü Sekolah merupakan titik tolak dasar untuk pengembangan hubungan sosial peserta didik, para peserta didik juga harus bisa saling menghargai antara yang satu dengan lainnya dan sekolah sebaiknya memberikan pola pengajaran yang demokratis kepada para peserta didik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar